Monday, January 24, 2011

UFO-IC: Crop Circle di Sleman Buatan Manusia

http://us.detiknews.com/read/2011/01/25/094728/1553798/10/komunitas-ufo-indonesia-crop-circle-di-sleman-buatan-manusia?n991102605

Selasa, 25/01/2011 09:47 WIB


Komunitas UFO Indonesia: Crop Circle di Sleman Buatan Manusia foto
Laurencius Simanjuntak - detikNews





Jakarta - Meski crop circle di persawahan Berbah, Sleman, masih dalam penyelidikan polisi, Komunitas UFO Indonesia (UFO-Indonesian Community), sudah memastikan lingkaran tersebut bukan jejak UFO alias buatan manusia. Kesimpulan ini dibuat setelah tim dari UFO-IC meneliti crop circle itu dari dekat.

Ketua yang juga pendiri UFO-IC, Michael Gumelar, mengatakan, dari foto yang diambil Bondan, anggota UFO-IC, dapat terlihat padi-padi tersebut rebah karena tekanan.

"Bahkan ada bekas padi dicabut pake tangan," kata Michael saat dihubungi detikcom, Selasa (25/1/2011).

Menurut dosen Universitas Multimedia Nusantara (UMN) ini, crop circle yang asli adalah bukan patahan, tetapi seperti dilayukan pada bagian batang ilalang, gandum ataupun padi. Sehingga tanaman jenis ini seperti layu dan bukan patah, pada jarak yang relatif sama ketinggiannya.

"Yang asli (jejak UFO) menggunakan teknologi pemanasan," kata Michael menambahkan crop circle di Sleman bisa saja dibuat ketika masyarakat tidur malam hari.

Dia mengatakan, crop circle dengan teknologi pemanasan itu belum bisa dilakukan manusia di bumi.

"Manusia bumi, karena teknologinya belum mumpuni, maka saat membengkokkan sejenis ilalang, gandum ataupun padi, maka terlihat batangnya patah dan hasilnya ketinggian patahnya tidak teratur," ujar Michael menambahkan hal itu sebagaimana yang terjadi di Sleman.

Meski bukan crop circle asli, Michael mengatakan, fenomena di Sleman baik untuk menumbuhkan awareness bahwa ada kehidupan lain di luar angkasa.

(lrn/nrl)

2 comments:

Misterious J (Bordineo) said...

"Yang asli (jejak UFO)
menggunakan teknologi
pemanasan
," kata
Michael menambahkan
crop circle di Sleman bisa
saja dibuat ketika
masyarakat tidur
malam hari.
Dia mengatakan, crop
circle dengan teknologi
pemanasan itu belum
bisa dilakukan manusia
di bumi.

"Manusia bumi, karena
teknologinya belum
mumpuni, maka saat
membengkokkan
sejenis ilalang, gandum
ataupun padi, maka
terlihat batangnya
patah dan hasilnya
ketinggian patahnya
tidak teratur," ujar
Michael menambahkan
hal itu sebagaimana
yang terjadi di Sleman.


Sepertinya, saya kurang setuju dengan pendapat anda. Ciri2, crop circle "asli" tidak hanya batang yang melengkung, tapi ada beberapa ciri lainnya. Semoga anda tahu.

Dan sejumlah ilmuan luar, sesuai artikel yg saya baca, pernah berhasil membuat crop circle dgn ciri2 yg biasanya terdapat padanya. Tapi, waktu yg dibutuhkan terlalu lama dan peralatan yg digunakan juga terlalu banyak dan rumit shg tdk bisa memecahkan jawaban pembuatan crop circle "asli" yg biasanya hanya dalam waktu semalam. Jadi fenomena crop circle masih merupakan misteri.

Selain itu, kenapa anda begitu yakin lengkungan pada crop circle akibat pemanasan? Apakah pernah ada klaim semacam itu dari para ilmuan?
Ataukah anda sendiri yg pernah melakukan metode tersebut dan berhasil?
Terakhir, jika karena pemanasan, kandungan air pada crop circle harusnya berkurang, kan?

win said...

Menurus saya crop circle yg terjadi di Sleman dan beberapa tempat di manca negara merupakan pesan tertentu dari mahluk luar bumi kita. Yang saya pertanyakan mengapa simbol tersebut sering saya lihat di ukiran gambar di beberapa candi di Jawa Tengah baik candi Budha maupun Hindu, apakah ada kaitan pesan tersebut dalam hubungannya dengan seni ukir yang tergambar di relief candi ?