Edisi : Selasa, 25 Januari 2011 , Hal.1 |
Jejak ”UFO” di Sleman masih misterius |
Sleman (Espos) Fenomena crop circle atau pola lingkaran di tengah area tanaman yang terjadi di Dusun Rejosari, Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta, masih menjadi misteri. |
Sebagian warga meyakini bulatan itu memang lokasi bekas mendaratnya pesawat milik makhluk luar angkasa atau yang biasa dikenal dengan nama UFO (unidentified flying object). Sementara sejumlah ilmuwan meyakini itu karya manusia. Polisi juga belum bisa memastikan bagaimana bulatan itu terbentuk. Basori, 41, warga Dusun Rejosari yang rumahnya hanya berjarak 100 meter dari lokasi kejadian, mengaku tidak melihat secara pasti fenomena aneh yang membentuk crop circle. Menurut dia, pada Sabtu (22/1) malam sekitar pukul 22.30 WIB, terdengar deru suara pesawat terbang tetapi tak terlalu berisik dan hanya berlangsung 30 menit. ”Saya dengar seperti pesawat, tapi tak berisik, suaranya halus seperti suara motor reyenan,” katanya, Senin (24/1). Saat kejadian, cuaca mendung dan pandangan ke sawah tertutup kabut. Fenomena aneh itu diketahui oleh beberapa pemilik sawah pada Minggu (23/1) pagi. Salah satu pemilik sawah, Daldiri, 63, mengatakan tidak tahu apa yang terjadi. Ia tidak mempermasalahkan sawahnya untuk penelitian. ”Mboten masalah, ada fenomena itu banyak yang mau lihat,” katanya. Fenomena crop circle tersebut terjadi di enam petak sawah milik enam orang warga yakni Mustamin, Jamroni, Jumadi, Daldiri, Joyo Sumarto dan Ngadiran. Hingga Senin siang, sejumlah polisi berjaga di lokasi kejadian. Lokasi crop circle itu telah dipasangi police line, agar warga yang menonton tidak mendekat. Warga berduyun-duyun datang untuk menyaksikan bentuk lingkaran besar itu. Sementara, para ahli dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) meyakini crop circle di persawahan Jogotirto, Berbah, adalah karya manusia. Lapan tidak akan mengirimkan tim untuk meneliti fenomena itu. Thomas Djamaludin dari Lapan menceritakan, di Inggris crop circle yang ada sebagian besar adalah buatan manusia. Sepengetahuan dia, membuat sebuah crop circle bukanlah hal yang terlalu sulit jika memang sudah terampil. ”Seperti di Inggris akhirnya si pembuat mengakuinya karena memang secara astronomi, UFO itu tidak dikenal sebagai makhluk antariksa. UFO itu kan cenderung hanya sebuah fiksi,” jelas Thomas. Sas-sus beredar, seniman yang menciptakan karya menghebohkan itu berasal dari Institut Seni Indonesia (ISI), yang memang terkenal gemar berkreasi. Mantan Rektor ISI Soeprapto Soedjono, mengakui kemungkinan itu. ”Mungkin juga, kemungkinan itu besar,” katanya. Sedangkan menurut Ketua Komunitas UFO Indonesia (UFO Indonesian Community), Michael Gumelar, simbol yang terbentuk di area persawahan di Berbah, Sleman, masih penuh misteri. Kuat dugaan, simbol itu buatan manusia. Untuk memastikan, dapat dilihat dari teknik yang digunakan untuk merobohkan batang-batang padi di sawah itu. Jika bulatan itu benar-benar crop circle, teknologi yang dipakai adalah teknologi pemanasan. Hasil teknologi pemanasan ini sangat rapi, berbeda dengan buatan manusia yang biasanya terlihat dari ketinggian padi yang tidak rata. ”Yang asli itu dengan teknik pemanasan tinggi, di satu titik sama semua,” kata Michael. - Oleh : JIBI/Harian Jogja/aan/mag/dtc |
Wednesday, January 26, 2011
Jejak ”UFO” di Sleman masih misterius
http://edisicetak.solopos.com/berita.asp?kodehalaman=h01&id=99364
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment